Waruga, Kubur Leluhur Suku Minahasa
![](http://images.detik.com/content/2010/11/04/1001/detik_IMG_1743.jpg)
Foto Selengkapnya
Masyarakat Minahasa memiliki adat istiadat dan budaya yang tinggi. Tak perlu dipertanyakan lagi. Waruga adalah salah satu buktinya. Lokasi Waruga yang kami kunjungi terletak di desa Sawangan, kecamatan Airmadidi, kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.Waruga adalah makam yang terbuat dari batu berbentuk serupa rumah. Berukuran lebar 1 meter dan tinggi 1 hingga 2 meter. Bagian atas sebagai penutup seperti bubungan rumah dan bagian bawahnya berbentuk kotak yang terdapat ruang di dalamnya. Jadi, leluhur masyarakat Minahasa tidak dikubur di dalam tanah, melainkan dimasukkan ke dalam kotak batu ini.
Satu keluarga setidaknya memiliki satu waruga yang dibuat oleh salah satu anggota keluarga. Mulai dari memilih batu, memahat hingga sesuai bentuknya hingga memasukkan jenazah ke dalamnya. Bahkan ada cerita bahwa sang jenazah masuk ke dalam Waruganya sendiri (!). Jenazah dimasukkan dalam posisi duduk dengan tumit kakai menempel pada pantat, dan kepala mencium lutut. Jenazah harus menghadap ke Utara menandakan nenek moyang Suku Minahasa yang berasal dari Utara.
Penggunaan Waruga dimulai sekitar abad ke-9. Dan dilarang sekitar tahun 1860 karena berjangkitnya tipus dan kolera yang disinyalir berasal dari Waruga-waruga ketika itu.
Yang unik adalah pada beberapa Waruga masih bisa ditemukan ukiran di bagian bubungannya. Salah satunya bergambar binatang. Rupanya ukiran itu selain sebagai penanda keluarga, juga menggambarkan profesi orang yang dimakamkan di dalamnya. Sebagai contoh gambar binatang tadi berarti profesinya adalah pemburu.
Waruga-waruga yang terdapat di Sawangan ini adalah hasil relokasi dari beberapa tempat. Lokasi wisata ini digunakan juga sebagai pemakaman umum. Di jalan masuk ada relief di sisi kiri dan kanan. Relief ini bercerita tentang proses pembuatan dan penggunaan Waruga.
Sebelum mengunjungi desa Sawangan ini saya sama sekali awam tentang Waruga. Bahkan belum pernah mendengar sebelumnya. Sungguh membuka mata dan wawasan mengunjungi objek wisata ini. Semakin cinta dan bangga menjadi bangsa ini rasanya!